Termasuk yang disunnahkan dalam shalat tarawih pada bulan Ramadhan adalah qunut witir. Hanya saja qunut witir tidak dilakukan sejak awal Ramadhan akan tetapi dimulai sejak pertengahan atau malam kelimabelas. Dalilnya riwayat dalam Sunan Abu Dawud :
عَنِ الْحَسَنِ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ جَمَعَ النَّاسَ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، «فَكَانَ يُصَلِّي لَهُمْ عِشْرِينَ لَيْلَةً، وَلَا يَقْنُتُ بِهِمْ إِلَّا فِي النِّصْفِ الْبَاقِي، فَإِذَا كَانَتِ الْعَشْرُ الْأَوَاخِرُ تَخَلَّفَ فَصَلَّى فِي بَيْتِهِ، فَكَانُوا يَقُولُونَ أَبَقَ أُبَيٌّ»
" Dari Al-Hasan bahwa Umar ibn Al-Khaththāb mengumpulkan manusia -untuk shalat tarawih- dan diimami Ubay ibn Ka'b, dan beliau mengimami manusia selama 20 hari. Dan tidaklah membaca qunut bersama mereka kecuali ketika sampai pertengahan akhir, dan jika sudah masuk 10 hari terakhir maka beliau pun tidak menghadiri jamaah akan tetapi shalat di rumah. Maka manusia pun berkata (( Ubay telah kabur ))."
[ HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (2/65) ]
Berkata Imam Asy-Syīrōzi :
والسنة أن يقنت في الوتر في النصف الأخير من شهر رمضان لما روي عن عمر رضي الله عنه
" Yang sunnah hendaknya qunut pada shalat witir ketika pertengahan akhir di bulan Ramadhan, sebagaimana yang telat diriwayatkan dari sahabat Umar radhiyallahu anhu."
[ Al-Muhadzdzab fi Fiqh Al-Imām Asy-Syāfi'i, Asy-Syirozi, (1/158) ]
الْمَشْهُورَ فِي الْمَذْهَبِ مَا سَبَقَ وَبِهِ قَالَ جُمْهُورُ الْأَصْحَابِ قَالَ الرَّافِعِيُّ وَظَاهِرُ كَلَامِ الشَّافِعِيِّ رَحِمَهُ اللَّهُ كَرَاهَةُ الْقُنُوتِ فِي غَيْرِ النِّصْفِ الْآخَرِ مِنْ رَمَضَانَ
" Yang masyhur dalam madzhab adalah apa yang sudah disebutkan -qunut witir di pertengahan Ramadhan-. Demikian pendapat mayoritas ulama Syafi'iyyah. Berkata Ar-Rofi'i : Yang tampak dari ucapan Asy-Syafi'i rahimahullah dimakruhkan qunut -witir- di selain pertengahan akhir Ramadhan."
[ Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab, An-Nawawi (4/15) ]
• Apakah Doa Yang Dibaca Dalam Qunut Witir ?
Berkata Imam An-Nawawi :
و اعلم أن القنوت لا يتعين فيه دعاء على المذهب المختار فأي دعاء دعا به حصل القنوت و لو قنت بآية أو آيات من القرآن العزيز و هي مشتملة على الدعاء حصل القنوت و لكن الأفضل ما جاء به السنة.
" Ketahuilah bahwa qunut tidak harus dengan doa tertentu sesuai madzhab yang terpilih; maka doa apapun yang diucapkan maka sudah disebut qunut. Walau qunut dengan ayat atau beberapa ayat dari al-Quran yang mengandung doa maka sudah termasuk qunut."
[ Al-Adzkār, An-Nawawi, hal.72 ]
Dan yang tersebut dalam hadits seperti qunut sahabat Al-Hasan ibn Ali yang sering dibaca waktu subuh, atau qunut Umar ibn Al-Khaththab.
• Mengangkat Tangan Dalam Qunut
Disunnahkan bagi imam juga makmum yang mengaminkan untuk mengangkat tangan ketika qunut. Sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi :
اختلف أصحابنا في رفع اليدين في دعاء القنوت و مسح الوجه بهما على ثلاثة أوجه : أصحها أنه يستحب رفعهما و لا يمسح الوجه
" Para ulama Syafi'iyah berbeda pendapat dalam masalah mengangkat tangan saat qunut dan mengusap wajah dalam 3 pendapat ; pendapat yang paling sahih adalah disunnahkan untuk mengangkat tangan tanpa mengusap wajah."
[ Al-Adzkār, An-Nawawi, hal.73 ]
Wallahu Ta'ala A'lam
Abu Harits Al-Jawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar