Minggu, 20 Februari 2022

Kriteria Makanan Pokok Dalam Zakat Pertanian

TANYA
Assalamulaikum
Di dalam kitab Al Khulashoh Al Fiqhiyyah 'ala Madzhab As Sadah Asy Syafi'iyyah dikatakan bahwa zakat pada biji-bijian adalah yang merupakan makanan pokok dan dapat disimpan, apakah maksudnya kedua sifat ini terkumpul semuanya atau salah satunya saja sudah mewajibkan zakat, misalnya jagung, jagung  bukan makanan pokok namun ia dapat disimpan, apakah berlaku zakat pertanian di dalamnya ?

Hamba Allah, NTB

JAWAB
Waalaikumussalam warohmatullah wabarokatuh
Perlu diketahui bahwa hasil pertanian yang wajib dizakati harus memenuhi dua kriteria : pertama, dia harus bahan makanan pokok (yuqtāt). Kedua, dia harus bisa disimpan untuk waktu yang lama (yuddakhor). Dua kriteria ini harus terpenuhi, adapun jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, misal tanaman tersebut bisa disimpan tapi bukan makanan pokok, atau makanan pokok tapi tidak bisa disimpan untuk waktu lama, maka tidak ada kewajiban mengeluarkan zakatnya. 

Dan yang harus difahami, untuk kriteria yang pertama yaitu hasil pertanian tersebut dijadikan makanan pokok. Perlu dibedakan antara bahan makanan pokok dan bahan makanan pokok suatu negeri. Untuk zakat pertanian, yang masuk kriterianya adalah bahan makanan pokok saja, tidak harus bahan makanan pokok di suatu negeri. Misal contoh, di Indonesia termasuk bahan makanan pokok adalah padi, namun jika di Indonesia ada petani gandum maka dia tetap mengeluarkan zakatnya. Karena gandum adalah bahan makanan pokok, meski bukan makanan pokok di Indonesia.

Berkata Syaikh Yasir bin Ahmad An-Najjār ad-Dimyathi :

أما الحبوب فلا تجب في شيء منها إلا فيما يقتات و يدخر كالحنطة و الشعير و الأرز و العدس و الذرة و الحمص و الباقلاء و غير ذلك مما يقتات و يدخر

"Adapun biji-bijian maka tidak wajib zakat kecuali jika dijadikan bahan makanan pokok dan bisa disimpan; seperti gandum, beras, kacang lentil, jagung, kacang arab, kedelai, dan selainnya yang dijadikan makanan pokok dan bisa disimpan."
[ Al-Khulashof Al-Fiqhiyyah 'ala Madzhabis Sadah Asy-Syafiiyyah, hal.286 ]

Berkata Syihabbuddin Ibnu Hajar Al-Haitami (w.974 H) :

تختص بالقوت ... و هو من الثمار الرطب و العنب ... و من الحب الحنطة و الشعير و الأرز ... و العدس و سائر المقتات اختيارا و لو نادرا كالحمص و البسلا و الباقلاء و الذرة

"Dan zakat pertanian khusus ada makanan pokok saja ... dan adapun dari buah-buahan hanya pada kurma dan anggur saja. Dan dari biji-bijian adalah gandum, beras ... kacang lentil, dan bahan makanan pokok lainnya meskipun jarang seperti kacang arab, kacang polong, kedelai, dan jagung."
[ Tuhfatul Muhtaj bi Syarh Al-Minhaj, (1/453) ]

Kesimpulannya, apa yang ditanyakan oleh penanya, jika petani menanam jagung maka juga wajib zakat pertanian karena jagung masuk bahan makanan pokok, sebagaimana uraian di atas dan pengkategorian yang dilakukan oleh para ahli fikih.

Wallahu Ta'ala A'lam

Dijawab oleh Abu Harits Al-Jawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar