Jumhur ulama, termasuk madzhab Syafii di dalamnya, menyampaikan bahwa untuk zakat fitrah tidaklah sah menggunakan qīmah (uang). Hal ini sebagaimana dalam riwayat-riwayat yang ada disebutkan bahwa tidak pernah disebutkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga para sahabat yang membayarkan zakat fitrah dengan uang. Memperkuat hal tersebut, sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar yg marfu';
أن رسول لله صلى الله عليه و سلم فرض زكاة الفطر صاعا من تمر أو صاعا من شعير على العبد و الحر و الذكر و الأنثى و الصغير و الكبير من المسلمين و أمر بها أن تؤدى قبل خروج الناس إلى الصلاة
"Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sho' kurma atau gandum, atas budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa dari kaum muslimin. Dan beliau memerintahkan untuk dibagikan sebelum manusia berangkat shalat ied."
[HR.Bukhari no. 1503]
Diqiyaskan kepada kurma dan gandum; semua bahan makanan pokok di suatu negeri. Dan tidak sah mengeluarkan zakat fitrah dengan uang;
و لا تجزئ قيمة أي لصاع الفطرة يالاتفاق عندنا فيتعين إخراج الصاع من الحب
"Dan tidak sah (zakat fitrah) dengan uang seharga satu sho' menurut kesepakatan bagi kami (ulama Syafiiyah), maka harus mengeluarkan satu sho' berupa biji."
[Fathul Mu'in, (Jakarta: Darul Kutub Islamiyah), hal.103. I'anatut Tholibin, (Surabaya: Pustaka as-Salam), (2/174)]
Hanya saja, beberapa ulama termasuk ulama Syafiiyah kontemporer memperbolehkan mengeluarkan zakat fitrah berupa uang; taqlid terhadap madzhab Hanafi yang memperbolehkannya. Dalam Fiqh Manhaji disebutkan;
إلا أنه لا بأس باتباع مذهب الإمام أبي حنيفة في هذه المسألة في هذا العصر و هو جواز دفع القيمة، ذلك لأن القيمة أنفع للفقير اليوم من القوت نفسه و أقرب إلى تحقيق الغاية المجوة
"Hanya saja tidak masalah mengikuti madzhab Abu Hanifah dalam masalah ini di zaman ini; yaitu mengeluarkan zakat fitrah berupa uang. Karena hal tersebut lebih bermanfaat bagi orang fakir daripada bahan makanan pokok itu sendiri, dan lebih merealisasikan tujuan pensyariatan zakat tersebut."
[Fiqh Manhaji, (Mesir: Darul Alamiyah), (1/137)]
Namun, yang harus diperhatikan adalah; jika mengikuti pendapat madzhab Hanafi dalam masalah ini, hendaknya juga mengikuti mereka dalam masalah takaran sho'-nya. Supaya tidak terjadi talfiq (menggabungkan pendapat dan mengeluarkan pendapat baru yang tidak ada ulama yang berpendapat demikian). Adapun ukuran satu sho' dalam madzhab Hanafi sebagaimana yg dilansir oleh dewan fatwa Yordania;
وذهب أبو حنيفة إلى أن الصاع يساوي ثمانية أرطال بالرطل العراقي أي أن المد يساوي رطلان
"Dan madzhab Abu Hanifah; satu sho' sama dengan 8 ritl dengan ritl Irak. Dan 1 mud setara dengan 2 ritl."
[Lihat baca disini]
Berbeda dengan madzhab Syafii yang menyatakan bahwa satu sho' adalah 5 1/3 ritl, karena 1 sho' = 4 mud, dan 1 mud = 1 1/3 ritl.
[Hasyiyah Baijuri ala Fathil Qorib, (Mesir: Darul Alamiyah), (1/562)]
Adapun konversi sho' madzhab Hanafi ke satuan kontemporer (kilogram) maka ada beberapa versi:
1. Versi Syaikh Wahbah az-Zuhaili dalam bukunya Fiqh Islamiy wa Adillatuhu, satu sho' Hanafi setara 3,8 kg. Beliau berkata:
والصاع عند أبي حنيفة ومحمد ثمانية أرطال بالعراقي، والرطل العراقي مئة وثلاثون درهماً، ويساوي 3800 غراماً
"Dan satu sho' menurut Abu Hanifah dan Muhammad (bin Hasan) adalah 8 ritl Irak. 1 ritl = 130 dirham, yang setara dengan 3800 gram (atau 3,8 kg)."
[Lihat baca disini]
2. Versi Laziz NU Kendal, satu sho' Hanafi setara 4,1 kg atau 4,2 kg. Dalam situsnya, dilansir;
الصاع عندهم أربعة أمداد، والمد عندهم رطلان، فيكون الصاع عندهم ثمانية أرطال، وسبق أن عرفنا أن المد عند الحنفية يساوي 1072 جراماً، وبناء على هذا فيكون وزن الصاع عندهم بالكيلو جرام على النحو الآتي: – 4 أمداد × 1072 جرام = الصاع بالجرام = 4288 جرام. فيكون مقدار الصاع عندهم بالكيلو جرام أربعة كيلو جرامات و 288 جرام
"1 sho' menurut mereka (madzhab Hanafi) setara 4 mud, 1 mud = 2 ritl, maka 1 sho' = 8 ritl. Dan sudah kita ketahui satu mud Hanafi setara 1072 gram. Oleh karenanya berdasarkan hitungan ini, 1 sho' Hanafi dalam hitungan kilo adalah;
4 mud x 1072 gram = 4288 gram (4,288 kg)."
[Lihat Baca disini]
3. Versi Muhammad Dzulkifli dalam tahqiqnya terhadap kitab Minhajut Tholibin, 1 sho' Hanafi setara 3.261 gram atau 3,2 kg.
[Minhajut Tholibin, Tahqiq Muhammad Dzulkifli, (Jakarta: Darul Kutub Islamiyah), hal.81]
Kesimpulan, jika ingin mengeluarkan zakat fitrah berupa uang, maka harus seharga bahan makanan pokok dengan berat di atas. Dan yang paling berhati-hati adalah kita mengambil versi kedua, yaitu 4,2 kg.
Wallahu A'lam
Kota Santri Jombang, 25 Ramadhan 1443 H
Abu Harits al-Jawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar