Senin, 03 Juli 2023

MEMBACA SURAT YASIN & AR-RO'D DI SISI ORANG YANG SAKARATUL MAUT

Membaca surat Yāsīn disisi orang yang sedang dalam sakarotul maut (naza'), disunnahkan dalam madzhab Syafii [ Lihat Mughnil Muhtāj (2/5-6), Nihāyatul Muhtāj (2/437) ], bahkan jumhur madzhab yang empat (Hanafiyyah, Syafiiyyah, Hanabilah) berpendapat demikian [ Lihat disini ]

Landasan dalam hal ini, hadits Ma'qil bib Yasār radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

اقرؤوا يس على موتاكم
"Bacalah surat Yāsin atas orang yang meninggal diantara kalian."
[ HR.Abu Dawud (3121) dan ini lafadznya, Ibnu Hibban dalam shahihnya (1712), An-Nasāi dalam Sunan Kubro (10.846) ]

Berkata Ibnu Hibban setelah meriwayatkan hadits ini, menafsirkan makna dari kata ْمَوْتَاكُم (orang yang meninggal diantara kalian);

أراد به من حضرته المنية لا أن الميت يقرأ عليه، وكذلك قوله صلى الله عليه و سلم ((لقنوا موتاكم لا إله إلا الله)) 
"Maksud dari kata mautākum adalah orang yang sedang sekarat bukan orang yang sudah wafat lalu dibacakan atasnya. Tafsir ini sebagaimana dalam hadits ((Talqinlah mautākum dengan kalimat lā ilāha illallahu)) (maka maksud dari mautākum disini pun majāzi yaitu orang yang akan meninggal bukan yang sudah meninggal -edt)."
[ At-Taqōsim wal Anwā' /Shahih Ibnu Hibban (2/474) hadits no.1712 ]

Berkata Ar-Romli dalam syarah Minhajnya;

أي من حضره مقدمات الموت لأن الميت لا يقرأ عليه
"Maksudnya orang yang sakaratul maut, karena yang sudah meninggal tidak dibacakan Al-Quran atasnya."
[ Nihayatul Muhtāj (2/437) ]

Hadits ini dhoif sebagaimana penjelasan dari para ulama diantaranya Imam Nawawi dalam Al-Adzkar. Namun perlu diketahui, hadits dhoif bisa dijadikan landasan amal sunnah selama tingkat kedhoifannya tidak parah.

Disisi lain, amalan dari ulama salaf pun menguatkan hal ini. Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya;

حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ، حَدَّثَنَا صَفْوَانُ، حَدَّثَنِي الْمَشْيَخَةُ، أَنَّهُمْ حَضَرُوا غُضَيْفَ بْنَ الْحَارِثِ الثُّمَالِيَّ، حِينَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ، فَقَالَ: " هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس؟ " قَالَ: فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِيُّ، فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ مِنْهَا قُبِضَ، قَالَ: وَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُولُونَ: إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا (١) قَالَ صَفْوَانُ: " وَقَرَأَهَا عِيسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ (٢) عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ "
"Dari Shofwan bahwa beberapa masyāyikh hadir saat sahabat 'Udhoif ibn Al-Hārits Ats-Tsumaliy dalam kondisi sakaratul maut. Maka beliau pun mengatakan; 'Apakah ada yang bisa membaca surat Yāsīn ?' Maka Shōlih bin Syuraih As-Sakūniy pun membacanya, dan ketika mencapai ayat ke-40 maka beliau pun wafat. Dan beberapa masyāyikh tadi pun mengatakan, jika surat Yāsīn dibacakan kepada orang yang hendak meninggal, akan memudahkan baginya meninggal.
Berkata Shofwān: 'Dan Īsā bin Al-Mu'tamir pun membacakan surat Yāsīn ketika Ibnu Ma'bad hendak meninggal."
[ HR.Ahmad dalam Musnad (16969) dengan sanad yang hasan ]

Adapun anjuran membaca surat Ar-Ro'du, maka hal ini dilandasi sebuah amalan dari seorang tabi'in (generasi salaf setelah sahabat), yaitu Jābir bin Zaid rahimahullah. Diriwayatkan dari Umayyah Al-Azdiy;

عن جابر بن زيد أنه كان يقرأ عند الميت سورة الرعد
"Dari Jābir bin Zaid rahimahullah, bahwa beliau dahulu membacakan surat Ar-Ro'du di sisi orang yang hendak meninggal."
[ HR.Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf (11163) ]

Jabir bin Zaid sendiri wafat tahun 93 Hijriyyah, termasuk murid terdekat Ibnu Abbas radhiyallah anhuma, serta meriwayatkan dari Aisyah. Bahkan Anas bin Malik mengatakan ketika beliau wafat;
مات أعلم من على ظهر الأرض
 "Telah wafat orang paling berilmu di muka bumi." 
[ Lihat Syiar A'lamin Nubala ]

Berkata Al-Khothīb As-Syirbini dalam Syarah Minhaj;

وَاسْتَحَبَّ بَعْضُ الْأَصْحَابِ أَنْ يُقْرَ أَعِنْدَهُ سُورَةُ الرَّعْدِ لِقَوْلِ جَابِرٍ فَإِنَّهَا تُهَوِّنُ عَلَيْهِ خُرُوجَ رُوحِهِ
"Dan sebagian fuqohā Syafiiyyah menganjurkan pula untuk dibacakan disisi orang yang sekarat, surat Ar-Ro'du. Dengan landasan ucapan Jābir, bahwa hal ini bisa mempermudah keluarnya ruh."
[ Mughnil Muhtaj (2/5-6) ]

Wallahu Ta'ala A'lam

Oleh Abu Hārits Danang Santoso Al-Jāwi
Pengasuh Fiqhgram

_
Jangan lupa ikuti akun-akun Fiqhgram berikut. 

🔰 Youtube
🔰 Telegram
🔰 Facebook
🔰 Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar