Rebo wekasan berasal dari bahasa jawa. Rebo maknanya adalah hari Rabu, sedangkan wekasan maknanya adalah terakhir. Secara istilah rebo wekasan sendiri adalah hari Rabu terakhir dari bulan Safar. Dimana diyakini, bahwa hari Rabu tersebut, turun berbagai macam bala' dan hal buruk. Sehingga bagi orang yang meyakininya, menganjurkan untuk banyak berdoa atau ibadah dengan tata cara tertentu agar terhindar dari bala' yang turun tersebut. Akhirnya muncullah doa tolak bala' rebo wekasan serta shalat rebo wekasan. Bahkan diriwayatkan dalam literatur orang Syi'ah, dari imam mereka, bahwa di hari rebo wekasan turun 320.000 bala'. Mereka mengatakan;
عن الأمام الصادق (عليه السلام )؛ ينزل في كل سنه ثلاثمائه وعشرون الف بليه من البليات ذلك في يوم الأربعاء الأخير من شهر صفر فيكون ذلك أصعب أيام السنه كلها
"Dari Imam As-Shodiq alaihissalam; turun di setiap tahun 320.000 bala' di hari Rabu terakhir di bulan Safar, maka hari itu menjadi hari terberat dalam satu tahun."
[ Lihat disini ]
***
Secara asal, keyakinan ini didapati dari sebagian kalangan sufisme dan orang Syiah. Landasan dalam hal ada yang mengatakan dengan kasyāf (penglihatan dari sufi). Sebagian lain berdalil dengan tatābu' hawādits (melihat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi), dimana banyak peristiwa atau hal buruk terjadi di hari Rabu Wekasan ini. Orang Syiah sendiri menganggap ini hari sial dan nahas, melalui riwayat dari imam-imam mereka. Namun adakah dalil syar'i yang menunjukkan secara jelas bahwa khusus rebo wekasan ini memang jatuh bala' ? Sepanjang yang kami ketahui, tidak ada sama sekali.
***
Dalam aturan keyakinan seorang muslim, kita pasti tahu bahwa bala' dan musibah datangnya dari Allah. Dan Allah bisa menurunkan bala' serta musibah kapanpun. Dan turunnya takdir bala' atau musibah, adalah sesuatu yang bersifat ghoib. Tidak diketahui oleh makhluknya, kecuali yang Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman;
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
"Katakanlah Muhammad bahwa tidak ada yang mengetahui hal ghoib baik penduduk bumi maupun penduduk langit, kecuali Allah. Dan mereka tidak akan mengetahui kapan mereka dibangkitkan."
[ QS An-Naml ayat 65 ]
Maka tidak boleh seorang meyakini akan datangnya suatu bala' pada waktu tertentu tanpa berlandaskan dengan dalil syar'i, kemudian menjadi sebuah keyakinan umum. Bahkan keyakinan rebo wekasan sendiri ini bisa jadi masuk dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam;
لا عَدْوَى ولا طِيَرَةَ، ولا هامَةَ ولا صَفَرَ، وفِرَّ مِنَ المَجْذُومِ كما تَفِرُّ مِنَ الأسَدِ
"Tidak ada penyakit menular (yang menular dengan tanpa izin Allah), tidak ada anggapan sial dengan burung, tidak ada anggapan sial dengan burung hantu, tidak ada anggapan sial dengan bulan Safar, dan larilah dari kusta seperti lari dari singa."
[ HR.Bukhari (5707) ]
***
Adapun amalan shalat rebo wekasan, adalah shalat yang dilaksanakan sebanyak empat rakat. Di setiap rakaat membaca surat Al-Fatihah lalu membaca surat Al-Kautsar 17 kali, lalu membaca surat Al-Ikhlas 5 kali, lalu membaca surat Al-Falaq dan An-Nas (mu'awwidzatain) sebanyak satu kali. Sumber dari hal ini adalah kitab Kanzun Najah was Surur karya Abdul Hamid bin Muhammad Quds Al-Makki. Maka ini tidak ada landasan sama sekali. Bahkan KH.Hasyim Asy'ari memfatwakan larangan dalam hal itu, beliau mengatakan;
اورا ويناع فيتواه اجاء اجاء لن علاكوني صلاة رابو وكاسان لن صلاة هدية كاع كاسبوت اع سؤال كارنا صلاة لورو ايكو ماهو اورا انا اصلى في الشرع. والدليل على ذلك خلو الكتب المعتمدة عن ذكرها كايا كتاب تقريب، المنهاج القويم، فتح المعين ، التحرير لن سافندوكور كايا كتاب النهاية المهذب لن احياء علوم الدين، كابيه ماهو أورا انا كاع نوتور صلاة كاع كاسبوت
"Tidak boleh berfatwa mengajak dan melakukan shalat rebo wekasan dan shalat hadiah yg disebutkan dalam pertanyaan. Karena kedua shalat tersebur tidak memiliki dasar dalam syariat. Alasannya adalah karena tidak disebutkan dalam literatur-literatur fikih yang menjadi pegangan seperti kitab Taqrib, Manhaj Qowim, Fathul Muin, Tahrir, dan kitab yang di atasnya seperti Nihayatul Muhtaj, Muhadzdzab, dan Ihya Ulumuddin. Semuanya tidak ada yang menyebutkan shalat yang ditanyakan."
[ Lihat disini ]
Bahkan, shalat rebo wekasan ini kami dapati tata caranya diajarkan pula oleh orang-orang Syiah yang tak diragukan lagi tentang kesesatan mereka. Diriwayatkan dari Imam Ash-Shodiq;
فمن صلى في ذلك اليوم أربع ركعات يقراء في كل ركعه منها بعد الحمد سورة الكوثر (17 مره) وسورة الأخلاص (5 مرات ) والمعوذتين (مره واحده ) و يدعو بعد التسليم بهذا الدعاءحفظه الله بكرمه من جميع البلايا التي تنزل في ذلك اليوم ولم تحم حوله بليه من تلك البلايا الى تمام السنه
"Siapa yang shalat di hari itu 4 rakaat, membaca di setiap rakaat setelah Al-Fatihah; surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Muawwidzatain 1 kali, lalu berdoa setelah salam dengan doa ini, Allah akan jaga dia dari semua bala' yg turun di hari itu dan sepanjang tahun."
[ Lihat disini ]
***
Kesimpulan dari pembahasan ini, kami ringkas dalam beberapa point berikut;
Pertama, keyakinan rebo wekasan adalah hari merupakan keyakinan yang tidak dibenarkan dalam syariat Islam. Sebagaimana hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Kedua, keyakinan sial rebo wekasan berasal dari sebagian orang sufi serta orang Syiah. Yang mana orang Syiah telah dipastikan oleh para ulama tentang kesesatannya.
Ketiga, amalan khusus rebo wekasan seperti shalat atau lainnya, tidak dibenarkan dalam syariat Islam. Bahkan difatwakan haram oleh KH.Hasyim Asyari, tentang shalat khusus rebo wekasan.
Keempat, hendaknya seorang muslim memiliki sifat tafa'ul (optimisme) dalam menjalani kehidupan, bukan malah dibayang-bayangi ketakutan dari bala' yang tidak jelas sumber referensinya.
Wallahu Ta'ala A'lam wa Ahkam
***
Jombang, Selasa 26 Safar 1445
Abu Harits Danang Santoso Al-Jawi
#sejenak #fikihibadah #rebowekasan
Terima kasih ilmunya, semoga bermanfaat untuk banyak orang.
BalasHapus