Dalam hadits Aisyah radhiyallahu anhu yang shahih beliau menyampaikan;
كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ. تَخْتَلِفُ أَيْدِينَا فِيهِ. مِنَ الجنابة.
"Aku pernah mandi junub bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari satu wadah, dan tangan kami bergantian di wadah tersebut."HR.Bukhari (261), Muslim (321) dan ini lafadznya, Ibnu Hibban (5393) juga Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro menambahkan;
وَتَلْتَقِي
"Dan bertemu (tangan kami)."Al-Hafidz Ibnu Hajar (852 H) dalam Bulughul Maram menyebutkan tambahan lafadz Ibnu Hibban di atas. Dan tentu saja, kalimat iltiqō' (bertemu) tangan memberikan isyarat bahwa tangan Aisyah radhiyallallahu anha dan tangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersentuhan kulit dengan kulit. Dan kita ketahui pula, bahwa bersentuhan kulit dengan kulit antara yang bukan mahram adalah sebab hadats kecil.
Maka, bisa diambil faedah dari tambahan lafadz tersebut, bahwasanya hadats kecil yang muncul di tengah-tengah mandi wajib (baik junub atau haidh), tidak membatalkan mandi tersebut. Maka tidak perlu mengulang mandinya ketika ditengah-tengah terjadi hadats kecil; seperti kentut, kencing, atau bersentuhan dengan yang bukan mahram.
Wallahu Ta'ala A'lam
Jombang, 2 November 2023
Abu Harits Al-Jawi
t.me/fiqhgram
#bulughulmaram #faedahkajian #faedahkitab #janganberhentingaji #fikihhadits #fikihibadah
***
Simak serial kajian kitab Bulughul Maram disini >> Bulughul Maram
t.me/fiqhgram
#bulughulmaram #faedahkajian #faedahkitab #janganberhentingaji #fikihhadits #fikihibadah
***
Simak serial kajian kitab Bulughul Maram disini >> Bulughul Maram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar