Metode as-sabr wa at-taqsīm adalah salah satu maslak ta'līl (metode dalam mencari suatu alasan akan suatu hukum) yang dibenarkan dalam ilmu ushūl fikih.
Dimana dalam metode ini, an-nādhir (peneliti) dituntut untuk menghadirkan semua kemungkinan akan alasan atas suatu hukum. Lantas, peneliti akan menguji semua kemungkinan alasan tersebut satu persatu; mengeliminasi alasan yang tak mampu menjawab ujian, dan akhirnya akan terverifikasi alasan terakhirnya.
As-sabr maknanya secara bahasa adalah ikhtibār (pengujian/pengecekan). Sedang at-taqsīm adalah pembagian atau pemecahan. Sebagaimana yang disampaikan oleh guru kami, Syaikh Saīd Al-Jābirī hafidzahullah;
"Sejatinya secara praktis at-taqsīm lebih didahulukan daripada as-sabr. Namun para ahli ushūl fikih mendahulukan as-sabr dalam penyebutan, karena dialah tujuan atau inti dari metode ini."
Sebagai contoh, dalam masalah riba. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan beberapa jenis komoditas, yaitu; gandum, kurma, garam. Lalu para fuqoha berbeda pendapat mengenai apakah alasan hukum benda-benda tersebut masuk kategori riba. Ada yang mengatakan al-iqtiyāt (makanan pokok), ada yang mengatakan al-kail (takaran), ada yang mengatakan at-thu'm (makanan).
Maka peneliti akan menguji satu persatu dari ketiga alasan di atas. Jika al-iqtiyāt, apakah ketiga komoditas itu semua makanan pokok ? Jika al-kail, apakah ketiga komoditas itu dijual dengan takaran ? Jika at-thu'm, apakah ketiga komoditas itu jenis makanan ?
Allah Ta'ala pun menerapkan metode ini dalam membatalkan ketuhanan selain Allah. Dimana Allah menguji alasan patung-patung menjadi tuhan. Alasan pertama, karena mereka muncul tanpa adanya pencipta sebelumnya. Alasan kedua, karena mereka pencipta diri mereka sendiri. Alasan ketiga, karena mereka menciptakan semesta. Maka tentu semua alasan ini batal dan tereliminasi, hingga tidak patutlah berhala-berhala itu menyandang gelar ketuhanan.
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ * أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۚ بَل لَّا يُوقِنُونَ
"Apakah mereka diciptakan tanpa asal-usul atau merekalah pencipta * Ataukah mereka menciptakan langit dan bumi ? Bahkan mereka tidak yakin."
[ QS At-Thūr ayat 35-36 ]
Wallahu Ta'ala A'lam
Jombang, 9 November 2023
Abu Harits Al-Jawi
t.me/fiqhgram | abuharits.com
#lubbulushul #usulfikih #faedahkitab #faedahkajian #janganberhentingaji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar