Selasa, 30 Januari 2024

MENGAPA SUJUD, DAHI DIBUKA ?


Termasuk syarat sahnya sujud, adalah tidak ada penghalang yang menghalangi dahi dari tempat sujud. Sehingga, bagian dahi yang menempel tempat sujud, haruslah kulit bertemu tempat sujud.

Landasan dalam hal ini, adalah atsar daripada para sahabat. Diantaranya;


Riwayat sahabat Ali radhiyallahu beliau berkata;

إذا كان أحدكم يصلي فليحسر العمامة عن جبهته
"Jika salah seorang dari kalian shalat, maka singkaplah imamah dari dahi kalian."
[ HR.Al-Baihaqi dalam Sunan Kubro (2660) ]


Riwayat dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu anhu;

كان إذا سجد و عليه العمامة يرفعها حتى يضع جبهته بالأرض
"Bahwa beliau (Ibnu Umar) ketika sujud dan sedang memakai imamah, maka beliau angkat sedikit imamahnya hingga meletakkan dahinya di tempat sujud."
[ Idem (2661) ]


Riwayat dari sahabat Ubadah ibn Shomit radhiyallahu;

أنه كان إذا قام إلى الصلاة حسر العمامة عن جبهته
"Bahwa beliau (Ubadah) ketika shalat maka beliau singkap imamah dari dahinya."
[ Idem (2662) ]


Adapun bagian telapak tangan, kaki (bagi laki-laki), maka hukumnya sunnah untuk dibuka, dan bukan syarat sahnya sujud. Sedangkan lutut maka makruh dibuka, bahkan jika sampai terlihat aurotnya (bagian atas lutut), haram dan shalatnya batal. Wallahu ta'ala a'lam.
 

Abu Harits Danang Santoso Al-Jawi
https://linktr.ee/fiqhgram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar