Beliau adalah Al-Hārits ibn Asad Al-Muhāsibī Al-Bashrī. Dijuluki Al-Muhāsibī karena begitu seringnya dia bermuhāsabah terhadap dirinya. Ada juga yang mengatakan, dijuluki demikian karena dia selalu membawa kerikil yang dia gunakan untuk menghitung (hasiba-yahsibu) dzikirnya.
Beliau lahir dan besar di Bashroh, salah satu ibukota Islam di zamannya. Dan salah satu gurunya adalah Imam Syafii, dan Al-Ustādz Abu Manshūr At-Tamīmī meletakkan beliau termasuk dalam deretan thobaqoh pertama dari para ulama Syafiiyyah. Maka, Al-Hafidz Ibnu Sholāh pun mengomentarinya dan berkata;
وصحبته للشَّافِعِيّ رَضِي الله عَنهُ لم أر أحدا ذكرهَا سواهُ، وَلَيْسَ أَبُو مَنْصُور من أهل هَذَا الْفَنّ فيعتمد فِيمَا تفرد بِهِ، والقرائن شاهدة بانتفائها
"Dan kedudukan Al-Muhāsibī sebagai murid langsung Imam Syafii, tidak disebutkan oleh seorangpun kecuali hanya Abu Manshūr seorang saja. Sedangkan bukanlah beliau (Abu Manshūr) orang yang ahli dalam sisi ini (biografi) maka ucapan beliau sendiri bisa diterima meski beberapa faktor menolak status kesantrian Al-Muhāsibī terhadap Imam Syafii."
Al-Muhāsibī dikenal sebagai ahli zuhud dan tazkiyatun nafs (tasawwuf). Bahkan Al-Hāfidz Ibnu Mulaqqin memasukkan namanya dalam kitabnya Thobaqōt Auliyā' (Biografi Para Wali). Maka tak heran, karena beliau juga adalah guru dari Al-Junaid, ahli tazkiyatun nafs di zamannya. Al-Khothīb Abu Bakr mengatakan;
أحد من اجْتمع لَهُ الزّهْد الْمعرفَة بِعلم الظَّاهِر وَالْبَاطِن، وَحدث عَن يزِيد بن هَارُون وطبقته
"(Al-Muhāsibi) seorang yang terkumpul dalam dirinya zuhud dan pengetahuan terhadap ilmu yang tampak dan ilmu yang tersembunyi. Beliau meriwayatkan dari Yazīd bin Harūn dan yang setingkat dengannya."
Beliau wafat di Baghdad tahun 243 H. Dan beliau meninggalkan beberapa karya tulis diantaranya; kitab At-Taubah, Al-Masāil fi Zuhd, Ādābun Nufūs, dan lainnya. Rahimahullah rahmatan wāsi'ah.
✍️ Abu Harits Danang Santoso Al-Jāwi
#biografi #biografiulama #ulamasyafiiyyah
Referensi:
1. Thobaqot Syafiiyyah. Ibnu Qodhi Syuhbah As-Syafii.
2. Thobaqot Syafiiyyah. Ibnu Sholah.
3. Thobaqot Auliya. Ibnu Mulaqqin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar