Senin, 27 Mei 2024

6 SEBAB KENAPA GEN Z MUDAH TERBAWA ARUS (1/6) | LEMAHNYA IMAN


1- Lemahnya Iman


Masalah kewajiban melaksanakan shalat tepat pada waktunya adalah salah satu hal yang disepakati sebagai salah satu dari amal terpenting di antara umat Islam.

Umat Islam juga sepakat bahwa menundanya hingga waktu shalat berakhir merupakan dosa besar.

Pertanyaannya:

Apa penjelasan yang tepat mengenai fenomena kelalaian yang kita lihat dalam melaksanakan shalat tepat waktu oleh tidak sedikit dari umat Islam?

Saya berpendapat bahwa lemahnya iman adalah sebab terbesar orang-orang melalaikan shalat, meskipun juga ada sebab lain.

Banyak dari umat Islam berada dalam keadaan aman dari kekufuran dan atheisme meskipun keyakinan mereka lemah, karena mereka belum diuji dengan orang yang meragukan agama mereka.

Namun, seandainya mereka dipengaruhi syubhat yang kuat tentang dasar-dasar Islam, maka iman mereka mungkin tidak akan bertahan.

Syaikh Ibnu Taimiyah memiliki penjelasan yang indah mengenai peristiwa ini:

“Kebanyakan orang, jika mereka masuk Islam setelah sebelumnya kafir atau lahir dalam keadaan Islam kemudian Istiqomah menjaga batasan-batasan syariat dan mereka adalah orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; maka mereka adalah Muslim.

Mereka ini memiliki iman secara umum.

Namun, masuknya hakikat iman ke dalam hati mereka hanya terjadi sedikit demi sedikit jika Allah memberikan itu kepada mereka.

Tetapi kenyataannya banyak orang tidak mencapai kepada hakikat iman, atau hakikat berjihad (bersungguh-sungguh).

Jika mereka dihadapkan syubhat, mereka akan ragu-ragu, dan jika mereka diperintahkan untuk berjihad, mereka tidak akan pergi berjihad.

Mereka ini bukanlah orang kafir atau munafik.

Namun, mereka tidak memiliki pengetahuan hati, pengenalan, dan keyakinan yang dapat menangkal syubhat.

Mereka juga tidak memiliki kekuatan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya yang membuat mereka mengutamakan itu daripada keluarga dan harta.

Jika mereka dihindarkan dari cobaan dan meninggal, mereka akan masuk surga.

Namun, jika mereka diuji dengan syubhat yang membuat mereka ragu, maka jika seandainya Allah tidak memberikan mereka hidayah yang dapat menghilangkan keraguan itu, mereka menjadi ragu-ragu dan berpindah kepada salah satu sifat kemunafikan.“


————————
📚 Diterjemahkan dari kitab “Sabighat, Kaifa Nata’amalu Ma’a Asy-Syubuhat Al-Fikriyyah Al-Mu’ashirah”, hal. 29-30, Ahmad As-Sayyid

✍️ Oleh Ahmad Reza Lc
#fikihsuluk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar