Jumat, 07 Juni 2024

KURBAN SATU KAMBING UNTUK SATU KELUARGA


Dari Athō' bin Yasār, beliau berkata; Aku bertanya kepada sahabat Abu Ayyūb Al-Anshōri radhiyallahu anhu bagaimana kurban di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau menjawab;

كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ ، فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ
"Dahulu satu orang berkurban dengan seekor kambing untuk satu keluarganya, mereka pun memakan sebagiannya dan mensedekahkan sebagian."
[ HR.Tirmidzi (1505) ]

Hadits ini menjadi dalil bahwa qurban satu ekor kambing, cukup untuk satu keluarga. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah; apa yang dimaksud dengan "cukup untuk satu keluarga ?"

Imam Al-Baijūrī dalam Hasyiyah-nya (2/603) menyampaikan;

و تجزئ الشاة عن شخص واحد أي لا عن أكثر منه فلو اشترك مع غيره فيها لم تكف، نعم لو ضحى عنه و أشرك غيره معه في ثوابها لم يضر و كذلك لو ضحى عنه و عن أهله فلا يضر
"Dan satu kambing cukup untuk satu orang saja, tidak boleh lebih. Jika dia bermusyārokāh (iuran) untuk satu kambing; tidak sah.

Benar, kecuali jika kurban satu kambing dan meniatkan supaya orang lain juga mendapat pahala yang sama; tidak masalah.

Demikian juga jika dia kurban untuk dirinya dan keluarganya; juga tidak masalah."


Beliau juga menyampaikan di tempat yang lain (2/601) ;

فإذا أتى بها واحد من أهل بيت أي بحيث يكونون في نفقة واحدة، و قوله (كفى عن جميعهم) اي في سقوط الطلب فقط و إلا فثوابها خاص بالفاعل. و في كلام الرملي ما يقتضي حصول الثواب للجميع فراجعه.
"Jika dalam satu keluarga sudah ada yg kurban (maksud satu keluarga adalah yang dalam satu nafkah); maka sudah cukup untuk semua anggota keluarga.

Maksudnya 'cukup untuk satu keluarga', dari sisi keanjuran dan kesunnahan berkurban.

Adapun untuk masalah pahala, secara asal yang mendapat hanya pelaku kurban (yg beli kurban).

Akan ucapan Imam Ar-Romlī memberi isyarat; keluarga juga dapat pahala. Silahkan lihat kembali ucapan beliau."


Maka disini bisa kita ambil kesimpulan;

Pertama, maksud satu kambing untuk satu keluarga adalah dari sisi kesunnahan. Dalam artian, kalau dalam satu keluarga sudah ada yang kurban; sudah tidak disunnahkan lagi bagi anggota keluarga lainnya. Bukan satu kambing untuk iuran satu keluarga.

Kedua, jika di keluarga sudah ada yang kurban, maka pahala kurban untuk dia sendiri. Kecuali jika dia 'meniatkan' semoga pahala juga didapat untuk anggota keluarga. Wallahu ta'ala a'lam.

***
✍ Oleh Danang Santoso
https://linktr.ee/fiqhgram
#fikihqurban #fikihtematik #fikihhadits

Tidak ada komentar:

Posting Komentar